selamat siang dunia maya, selamat siang dunia, aku kembali dengan segudang cerita. seperti tujuan menulis ku sebelum-sebelumnya, ya menulis bagiku sebuah hobi, sebuah teman yang selalu setia menemani dalam setiap kondisi dan keadaan, hanya dengan menulislah rasanya aku dapat mengatakan apa saja yang ingin ku utarakan, hanya dengan menulis, setidaknya aku tau ada satu tempat yang selalu siap menerima semua ocehan dan keluh kesahku. rasanya untuk berkeluh kesah kepada manusia itu, rasanya percuma. tidak menghasilkan apa-apa dan tidak semua dapat dipercaya...
lalu aku mulai menulis di blog, mungkin kalian bertanya, bukannya di blog akan mudah orang lain untuk membaca keluh kesahmu dan semua permasalahan mu akan menjadi konsumsi publik ? jawabannya tentu hal seperti itu ada kemungkinan terjadi, namun sebagian besar rasanya sangat kecil sekali terjadi, ada orang yang selalu melihat blog ini. namun disamping tujuan itu, blog ini bisa menjadi bacaan untuk anak ku kelak, dia akan tau apa yang sudah dilewati oleh ayahnya...
oh iya tanggal 13 Desember tahun lalu, ayah sudah melangsungkan pernikahan dengan ibumu, jauh sebelum pernikahan ayah sudah mulai menabung untuk meringankan biaya nikah nanti. rencana ayah dulu sebelum mengenal ibumu, ingin menikah di 25 tahunan, karena rasanya di usia segitu ayah mungkin sudah ada penghasilan dan tanggung jawab yang cukup untuk istri dan anak-anak ayah. di usia 21 tahun ayah sudah mulai memikirkan ingin menikah, entah apa dorongan waktu itu, karena saat itu ayah belum punya seorangpun kekasih. namun keinginan menikah datang begitu saja dibarengi dengan motivasi ayah untuk membangun rumah tangga yang harmonis sampai ke syurga. namun hidup bukanlah hidup jika rencana dan harapan selalu sesuai dengan yang kita inginkan, nak... kamu harus kuat dalam menjalani keadaan hidup yang seakan enggan memberikan waktu untuk kita menikmati hidup ini dengan tenang.
nak.... ayah bahagia bulan ini, ibumu sedang mengandungmu, setiap waktu ayah bawa kamu dalam doa-doa disepenghujung solatku. nak, ayah sudah mulai mengambil rumah untuk kita bersama-sama menghadapi dunia ini. rumahnya sangat sederhana, namun ayah yakin, rumah ini adalah tempat nanti kita akan berkumpul bersama setelah menghadapi penatnya dunia, Nak... rumah ini kecil, namun ayah ingin kita menjadi keluarga yang memiliki hati yang besar.
Ibu mu selalu ingin tinggal dengan orang tuanya, sedangkan ayah, ingin keluarga kita tinggal dirumah sendiri walaupun sederhana dan penuh keterbatasan. Nak.... jika nanti kamu sudah terlahir, maukah kamu tinggal menemani ayah, di rumah yang kecil itu ? ayah ingin kamu menjadi teman ayah, kita berjuang bersama.
Nak... Maafkan ayah, mungkin nanti ketika kamu terlahir ayah tak bisa memberikan semua ingin mu, tak memenuhi semua yang kamu butuhkan. namun ayah berjanji, ayah akan berusaha sebaik mungkin untuk kehidupan mu.
Nak... ayah tak bisa mewariskan atau membawamu ke kehidupan yang kaya raya dan serba ada, namun ayah akan mengajarkan mu tentang sebuah kesyukuran dan kesabaran. ayah orang yang tak punya, selalu hidup hemat agar bisa menabung untuk masa depan. nak, tinggal lah dan temani ayah di rumah yang kecil itu, malam kita bercerita tentang kejadian-kejadian diwaktu siang, pagi kita sarapan bersama, dengan menu yang sederhana, namun kita bersyukur.
Nak.... ayah menantikan mu, disini. sehatlah dan tetap kuat.
Nak... satu lagi, ayah ingin sholat bersamamu, kita bangun tengah malam, kita mengadu bersama kepada sang pencipta, tentang kerasnya dunia.....
Nak, ajak ibumu untuk betah tinggal dengan ayah, karena bagi ayah rumah yang kita bangun sendiri lebih menyenangkan dari sebagus apapun rumah orang tua...
Nak, temani ayah sampai kamu beranjak berkeluarga. setelah kamu berkeluarga, kamu bisa tinggalkan ayah untuk membangun keluarga kecilmu yang bahagia.
Posting Komentar