Posted by : irfan
Senin, 19 Februari 2018
Sekeping hati
Ada
dalam tubuh ini yang jika ia baik maka baiklah seluruh perbuatan dan tubuhnya,
dan jika ia buruk maka buruklah semua perbuatan dan tubuhnya.
Hati,
hati – hati dengan hati. Tidak ada manusia yang bisa mengendalikan atau
mempengaruhi hati manusia yang lain, tidak juga manusia berkuasa pada hatinya
sendiri, hati itu tidak bisa sesuai dengan keinginan, melainkan keinginanlah yang
disesuaikan oleh hati. Hati yang lapang akan memberikan kebahagiaan dan kejutan
- kejutan indah dalam hidup, sedangkan hati yang sempit akan mempersempit hidup
yang seharusnya lapang, hati yang sempit akan memberikan efek yang rumit dalam
hidup. Guru sekolah saya dulu menceritakan kisah ini, yang sekarang ingin saya ceritakan
juga kepada kalian (pembaca setia). Ada seorang murid yang bertanya kepada
seorang guru tentang betapa beratnya masalah yang ia alami, dan membuat dia
berputus asa, guru murid tersebut mendengarkan keluh kesahnya dan kemudian
beliau mengambil secangkir air, kemudian guru tsb menambahkan sebungkus garam
kedalam cangkir air tersebut dan menyuruh muridnya untuk meminumnya, sang muridpun
menuruti titah gurunya. Saat meminumnya murid tersebut tak tahan menahan air
dalam mulutnya dan memuntahkan air seraya berkata ke gurunya betapa asinnya air
yang ia minum, sang guru hanya tersenyum dan mengajak muridnya pergi ke sebuah
danau dekat dari kediamannya. Murid nya mengikuti gurunya pergi ke danau dengan
menahan rasa asin dalam lidahnya sambil berusaha menghilangkan rasa asin dalam
lidahnya dengan meludah-ludahkan air liurnya. Saat sampai di danau yang luas
dan air yang jernih guru tsb kemudian mengambil kembali sebungkus garam dan
menaburkan garamnya ke air danau, seraya berkata kepada muridnya, “minumlah air
danau ini” sang murid kemudian meminum air danau tersebut dan dia merasakan rasa
asin dalam lidahnya perlahan menghilang dan air danau yang ditaburi sebungkus
garam oleh gurunya pun tak terasa asin sama sekali, sang guru menatap matanya
seraya berkata “muridku begitulah hakikatnya hati manusia, jika hatimu sempit
seperti sebuah cangkir maka hanya sedikit saja musibah yang datang kepadamu
akan membuat engkau gelisah dan merasakan pahitnya musibah itu, namun jika engkau
memiliki hati yang lapang seperti danau ini musibah yang datang kepadamu tidak
akan mempengaruhi kebahagiaan hidupmu seperti sebungkus garam yang tidak
membuat asin air di danau yang luas ini”.
Teman
– teman begitulah hidup asin pahit manis nano-nano rasanya dipengaruhi oleh
hati manusia itu sendiri, andaikan kebahagiaan tergantung kepada kekayaan
seharusnya di dunia ini tidak ada orang kaya yang bersedih apalagi harus
membunuh dirinya sendiri, lalu kenapa ada orang miskin yang tetap tertawa dengan
kesederhanaanya tetap bahagia dengan hidupnya dengan minimnya harta yang ia
punya, andaikan kebahagiaan ini karena sehatnya badan seorang manusia seharusnya
tidak ada yang bersedih dengan tubuh yang sehat, maka semuanya ada dalam hati. Hati
adalah kunci kebahagiaan, hati yang berdzikir kepada Alloh akan tetap tenang
disetiap badai yang datang, dan hati yang jauh dari berdzikir kepada Alloh akan
mudah tumbang hanya dengan ombak kecil yang datang. Berhati – hatilah dengan
hati.
Tak
ada seorang pun yang berkuasa atas hatinya, kecuali Alloh yang maha
membolak-balik hati yang berkuasa akan setiap hati makhluknya.
“wahai
dzat yang maha membolak-balikan hati, tetapkanlah hati kami kepada agamamu dan
jadikanlah hati ini ridho akan ketetapan yang telah Engkau tetapkan kepada kami
dan jadikanlah sabar sebagai pakaian kami dalam menjalani kehidupan sementara
ini”
Begitulah
hati, tak ada yang berkuasa diatasnya kecuali Dia sang maha kuasa, hati menjadi bagian yang penting
dalam kehidupan, untuk menjadikan hati lapang bukanlah perkara yang mudah dan
gampang, dibutuhkan latihan yang panjang dibutuhkan kerja keras dibutuhkan banyak
kegagalan, ada seseorang yang mengatakan bahwa manusia itu belajar sedikit dari
keberhasilan dan belajar banyak dari kegagalan, banyak dari kita termasuk aku
dan mungkin kamu yang begitu terasa menakutkan dari sebuah kegagalan, kegagalan
semanis apapun ia disebutkan akan tetap menjadi perkara yang pahit dan kelam
dalam sebuah pembelajaran, aku kamu bahkan mereka telah mengalami kegagalan
dalam bidang yang berbeda atau bisa saja dalam bidang yang sama, aku menulis yang
sekarang adalah hasil dari kegagalan tulisanku yang kemarin, kita berhasil
sekarang karena ada kegagalan yang sudah kita lalui dan kita hadapi, kita adalah
pasukan pasukan yang tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati
saja .... !!!
Kita
adalah pasukan pasukan yang setiap kegagalan akan terus berjuang, setiap terjatuh
akan bangkit, setiap menderita akan tertawa, kita hadapi bersama, aku kamu dan
kita semua.... biarkan sekarang hidup ini bersambut dengan badai disertai petir
yang bergelegar, kita akan tetap bertahan, sampai suatu hari nanti, mendungkan
hilang dan cerah yang akan datang.....
mantaf sekali
jika tulisan belum terbaca, suatu saat nanti akan terbaca
jika belum mengerti, suatu saat nanti akan mengerti
proses tidak akan mengkhianati hasil
namun segala sesuatu sudah tertulis sebelum tercipta