Posted by : irfan
Jumat, 14 November 2014
Pagi
yang indah dengan senyuman pertama ku langkahkan kaki menuju sebuah tempat yang
sunyi, entah mengapa hari ini terasa ingin sekali rasa ini untuk menjauhi
keramaian. Ini akan menjadi sebuah cerita yang panjang untuk di ceritakan,
mungkin saking panjangnya mendingan gak diceritain. Gue bingung sekarang gue
harus nulis apa ? gue butuh inspirasi, ya sebuah inspirasi yang bisa membuat
otak gue agak encer. Mendadak gue jadi teringat tentang masa kecil gue , dimana
masa yang indah menurut gue (untuk sekarang), karena pada waktu kecil gue dulu
gue selalu ingin cepet dewasa, waktu kecil gue fikir setelah dewasa mungkin
hari-hari gue yang seperti ini akan selesai. Dimana pada saat itu sering merasa
kesal karena sebagai anak yang paling kecil di keluarga gue merasa ditindas…..
Banyak sekali penindasan yang gue
rasain, contohnya gue gak boleh makan mie instan waktu kecil itu sungguh sebuah
penindasan bro ….cobo loe semua bayangin ketika semua keluarga makan mie instan
sendangkan loe sendiri gak di bolehin buat makan mie instan ?? itu rasanya
SAKIT nya tuh disini >>>>> , kata orang jadi anak paling kecil
di keluarga itu menyenangkan, tapi menurut gue itu gak semenyenangkan yang
orang lain katakan. Buktinya gue belum pernah menang saat berantem sama kakak
gue , padahal kakak gue cewek, coba loe semua bayangin….. tapi lepas dari semua
yang gue tulisin tadi masa kecil itu lebih menyenangkan kalau gue rasain
sekarang
Akan
ada masanya dimana kita merindukan masa-masa yang telah kita lewati, mungkin
inilah waktunya buat gue untuk ngerasain itu, merindukan saat gak dibolehin
makan mie instan, gue juga rindu saat berantem sama kakak, pokoknya gue rindu
masa kecil yang dulu. Masa kecil gue tuh banyak banget kenangan-kenangan yang
kadang ketika gue ingat, gue hanya bisa tersenyum mensyukuri karena gue punya
masa kecil yang sekarang gue rindukan.
ketika kita kecil kita selalu berfikir sederhana, entah untuk apa yang kita sedang fikirkan kita selalu menemui sebuah jawaban . ketika kita kecil terasa sangat sederhana untuk mewujudkan sebuah cita , gue masih ingat dimana saat itu di kampung gue lagi banyak maling berkeliaran , dan saat itu pula gue ingin menjadi seseorang yang dapat melindungi desa. Dan semua mimpi itu langsung gue wujudkan bersama teman-teman yang selalu gue ajak bemain bersama, saat itu kita langsung bikin sebuah permainan kita di bagi dua kelompok bermain 1 kelompok menjadi malingnya :D , dan yang satu kelompok lagi jadi penjaga desanya, walaupun setelah bermain kita semua kecapean di tambah lagi pas pulang ke rumah dimarahin. Tapi itulah masa kecil yang sederhana. Cukup dengan bisa bermain setiap hari kita sudah bisa tertawa sepanjang malam, kita bisa mewujudkan mimpi kita dengan cara kita sendiri THIS IS MY DREAM .
ketika kita kecil kita selalu berfikir sederhana, entah untuk apa yang kita sedang fikirkan kita selalu menemui sebuah jawaban . ketika kita kecil terasa sangat sederhana untuk mewujudkan sebuah cita , gue masih ingat dimana saat itu di kampung gue lagi banyak maling berkeliaran , dan saat itu pula gue ingin menjadi seseorang yang dapat melindungi desa. Dan semua mimpi itu langsung gue wujudkan bersama teman-teman yang selalu gue ajak bemain bersama, saat itu kita langsung bikin sebuah permainan kita di bagi dua kelompok bermain 1 kelompok menjadi malingnya :D , dan yang satu kelompok lagi jadi penjaga desanya, walaupun setelah bermain kita semua kecapean di tambah lagi pas pulang ke rumah dimarahin. Tapi itulah masa kecil yang sederhana. Cukup dengan bisa bermain setiap hari kita sudah bisa tertawa sepanjang malam, kita bisa mewujudkan mimpi kita dengan cara kita sendiri THIS IS MY DREAM .
Beranjak
dari masa kecil yang sangat menyenangkan , masa remaja yang kini sedang gue
alami juga tak kalah menggembirakan terutama saat berada di sekolah, kumpul
bareng temen itu sungguh luar biasa, gue yakin suatu hari gue akan merindukan
masa remaja gue sekarang.masa remaja yang penuh dengan warna , untuk gue sekolah
bukan hanya menjadi rumah kedua tapi sekolah juga mnjadi tempat bermain yang
sangat menggembirakan, waktu gue smp sebelum UN siswa lain sibuk ngapalin, les
kemana-mana, tapi beda sama gue dan temen gue ini. Sebelum UN kita habiskan di
sekolah setiap hari , karena yang kita TAKUTKAN bukanlah soal UN yang sulit
buat kita jawab nanti tapi kita lebih takut dengan sebuah perpisahan yang akan
segera kita lalui. Kita semua ingin menikmati masa terakhir putih biru bersama.
Kita main kartu bareng sebelum UN, main catur, ngaliwet bareng, baca buku
bareng di perpustakaan (buat hal ini bukan karena gue rajin baca buku, tapi gue
seneng saat gue baca satu buku kita debat mengeluarkan opini masing2 tentang
hal yang kit abaca, sampai2 penjaga perpus sudah pasrah sama kita yang berisik
di ruangan),dan yang pasti yang sangat gue rindukan pada masa smp dulu adalah
bisa tertawa bareng dengan teman2.
Masa putih abu yang dulu waktu smp
gue kira gak akan semenyenangkan di smp, ternyata salah , putih abu mengajarkan
banyak sekali ilmu dalam hidup gue, bukan hanya dengan kesenangan dan
kegembiraan tapi dengan kesedihan, kebingungan , bahkan juga dengan tangisan. Putih
abu seperti mempersiapkan diri gue untuk bisa meraih cita-cita gue , masa ini
mengajarkan banyak hal tentang hidup menjadi seseorang untuk seseorang, pada
masa ini pencarian jati diri (kalau kata orang) dimulai bagi gue. Entah apakah
ini lebay atau nggak setiap bangun dari tidur gue seperti bertanya pada diri
gue sendiri
SIAPA AKU ?
DIMANA AKU ?
DENGAN SIAPA AKU?
Dan pertanyaan-pertanyaan yang lain,
dan yang paling gue benci saat gue harus berfikir tentang apa yang gak mau gue
fikirkan. Tapi yang paling berkesan di masa ini adalah sebuah pengorbanan, gue
belajar bagaimana sebuah pengorbanan dilakukan bukan hanya di ucapkan, gue
mulai beranjak untuk pergi mewujudkan cita-cita dan mimpi gue selagi kecil ,
gue belajar bagaimana gue harus bangun saat terjatuh, harus bertahan walau
menyakitkan, dan gue harus belajar
mengikhlaskan dan melepaskan.
Gue mulai sadar bahwa di dunia ini
tidak semua yang kita inginkan menjadi sebuah kenyataan , dan di masa ini pula
gue merasakan menang walaupun sebenarnya gue kalah, hanya karena gue dapat
mencintai seseorang melebihi gue mencintai diri sendiri.
dan pada akhirnya mungkin inilah awal dari dunian gue yang baru
dan pada akhirnya mungkin inilah awal dari dunian gue yang baru
saya irfan nuryana, sekarang mungkin bukan siapa-siapa, tapi suatu hari nanti saya akan menjadi siapa-siapa
Posting Komentar